Senin, 16 Januari 2012

Gajah Mada (1)

Siapa yang tidak pernah dengar tentang gajah mada? hmm.. saya yakin setiap dari kita pasti pernah mendengarnya, baik itu dari nama sebuah universitas ataupun ada yang mengetahuinya dari sumpah palapanya yang begitu legendaris.

Kali ini, saya akan sedikit membahas tentang gajah mada. Memang saya bukan pakar sejarah, tapi saya akan berbagi melalui apa yang pernah saya ketahui dari yang saya baca.

Dia datang begitu saja ketika ada perekrutan prajurit baru majapahit. Tidak di ketahui darimana asalnya dia, siapa orang tuanya dan identitas sebenarnya. gajah mada memiliki kemampuan olah kanuragan yang luar biasa dan di atas rata-rata prajurit lainnya. oleh karena itu, setelah melalui proses yang panjang, gajah mada dipercaya memiliki pangkat bekel dan memimpin sebuah pasukan khusus bhayangkara. Bekel memang bukan pangkat yang tinggi, jika di ibaratkan di sebuah upacara, gajah mada hanyalah seorang komandan regu kecil. akan tetapi regu yang di pimpinnya bukanlah regu sembarangan, melainkan regu yang khusus menangani keselamatan raja, permaisuri dan seluruh keluarga dan orang penting di majapahit (layakkah paspampres di masa kini).

Karir gajah mada meningkat pesat melalui jasanya yang mengagumkan ketika berhasil menyelamatkan raja dari makar yang di lakukan oleh ra kuti dan kawan-kawannya. saat itu, gajah mada yang hanya selaku bekel namun berada dalam posisi di bhayangkara, di beri amanah oleh arya tadah selaku perdana menteri saat itu untuk memimpin situasi yang sedang sangat chaos di majapahit. Ya ra kuti bersama antek-anteknya menyerang istana dengan sangat bar-bar, yang menyebabkan gajah mada mengambil keputusan untuk membawa pergi jayanegara (raja) dan keluarga keluar dari istana. 

Sekedar menguasai istana saja tidak cukup bagi ra kuti, dia pun memerintahkan anak buahnya untuk terus mengejar jayanegara dan gajah mada agar dapat segera di tangkap dan di hukum mati, keadaan semakin menjadi rumit ketika gajah mada mengetahui bahwa ternyata di dalam tubuh bhayangkara terdapat mata-mata yang bekerja untuk ra kuti, oleh karena itu tiap gerak-gerik yang di lakukan gajah mada dan bhayangkara hampir selalu tercium oleh ra kuti. Akan tetapi, bukanlah gajah mada jika tidak mampu memecahkan masalah ini, mata-mata itu pun akhirnya diketahui dan tanpa ampun di cabut nyawanya oleh pasukan bhayangkarayang setia. 

Gajah mada yang cerdik pun, tidak membiarkan dirinya dan pasukannya terus bersembunyi. Sembari menyelamatkan raja dan keluarga, gajah mada mada pun menyusut siasat untuk memberi pelajaran kepada pemberontak yang tak punya alasan membuat makar ini. 

Hingga pada suatu waktu, tibalah saat dimana gajah mada menyerang balik ra kuti dan kaki tangannya. cara yang digunakan, tidaklah bar-bar dan terbuka sebagaimana yang telah dilakukan ra kuti dan kawan-kawan ketika menyerang istana dahulu. akan tetapi dilakukan dengan cara yang cukup cerdik yaitu berkerja sama dengan beberapa orang dalam istana, untuk menceritakan hal yang sebenarnya kepada seluruh prajurit tentang makar yang tidak beralasan ini dan membuat mereka menjadi tidak peduli lagi terhadap ra kuti. Ketika keadaan menjadi semakin tidak menentu bagi ra kuti, saat itulah saat yang tepat bagi gajah mada untuk menyerang secara langsung ke hadapan ra kuti. dan ra kuti pun akhirnya tewas oleh anak panah salah satu pasukan bhayangkara.

Kisah pemberontakan ini pun belum berakhir hanya dengan tewasnya ra kuti., terjadi suatu hal yang sangat di luar dugaan. Kondisi jayanegara selaku raja sah majapahit, sangat tidak sehat dan begitu mengkhawatirkan ketika dibawa ke istana. Dan gajah mada pun memanggil ra tanca yang sedang meringkuk dalam penjara karena kesalahannya membantu ra kuti dalam pemberontakan. ra tanca memang sangat ahli dalam bidang farmasi. Namun yang terjadi selanjutnya adalah sang raja menggeliat hebat di tanah setelah menerima ramuan dari ra tanca yang ternyata berisi racun yang sangat mematikan. Seketika itu juga, sang raja tewas karena racun. Dan gajah mada yang melihat langsung kejadian tersebut, tidak tinggal diam. dia mencabut kerisnya lalu di hujamkan ke dada ra tanca dan tewaslah ia. (bersambung..)





1 komentar: